Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mewaspadai Bahaya Penyalahgunaan Obat Psikotropika di Indonesia

Indonesia adalah negara dengan tingkat penyalahgunaan obat psikotropika yang sangat tinggi. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari betapa berbahayanya penggunaan obat-obatan tersebut secara salah atau tidak sesuai dosis yang tepat. Dalam blog post ini, kita akan membahas tentang bahaya penyalahgunaan obat psikotropika di Indonesia serta bagaimana cara mewaspadainya untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri maupun orang terdekatmu. Yuk simak!

Baca juga Rehabilitasi Narkoba, Solusi Efektif Bagi Pecandu Narkotika

Mewaspadai Bahaya Penyalahgunaan Obat Psikotropika di Indonesia

Pengertian Penyalahgunaan Obat Psikotropika


Penyalahgunaan obat psikotropika adalah penyakit mental yang ditimbulkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu, seperti golongan stimulan, sedatif, dan narkoba. Gejala-gejala penyalahgunaan obat psikotropika biasanya muncul sebagai gangguan mood (fluktuasi emosi yang drastis), perilaku aneh, hingga membahayakan diri sendiri atau orang lain. Penyalahgunaan obat psikotropika merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Obat-obatan terlarang ini mudah didapatkan di pasaran, baik secara legal maupun ilegal. Selain itu, tingkat pemakaiannya pun terus meningkat setiap tahunnya.

 

Selain itu, penyalahgunaan obat psikotropika juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan jangka panjang obat-obatan ini dapat menyebabkan gangguan mental dan fisik seperti depresi, gangguan perilaku, gangguan tidur hingga kerusakan otot dan ginjal. Kempluan kinerja otak pun dapat parsial hilang akibat efek samping pembiusan yang berkelanjutan. Penggunaannya secara berlebih juga memiliki efek negatif bagi keluarga dan masyarakat luas.


Alasan Penyalahgunaan Obat Psikotropika


Saat ini, penyalahgunaan obat psikotropika di Indonesia sedang meningkat. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu:


1.Psikotropika sangat mudah diperoleh.


2.Daya tarik harga obat psikotropika yang murah dan terjangkau bagi kebanyakan orang.


3.Psikotropika dapat dengan mudah dibawa dan digunakan dimana saja, karena ukurannya yang kecil dan praktis.


4.Efek samping obat psikotropika tidak selalu dapat diterima oleh pengguna, sehingga mereka sering mencari cara untuk menghindarinya atau mencari efek yang lebih positif.

 

5.Banyak anggapan bahwa menggunakan psikotropika dapat membuat seseorang merasa lebih tenang, sehingga meningkatkan kepuasan pribadi.


6.Penyalahgunaan obat psikotropika telah menjadi budaya di kalangan remaja dan kerumunan lainnya yang ingin merasakan sensasi baru dari obat tersebut.


7.Kurangnya edukasi yang efektif mengenai risiko penyalahgunaan obat psikotropika di seluruh masyarakat Indonesia. Konsekuensi yang serius belum dipahami oleh kebanyakan orang, sehingga telah membuat penyalahgunaan obat semakin marak.


Jenis-Jenis Obat Psikotropika di Indonesia


Salah satu masalah utama di Indonesia adalah penyalahgunaan obat psikotropika. Obat-obatan ini dapat dengan mudah dibeli di apotek tanpa resep dokter, dan banyak yang menggunakannya secara haram untuk tujuan non-medis. Penggunaan obat psikotropika yang tidak tepat dapat menyebabkan efek samping serius, termasuk kecanduan.


Berikut adalah beberapa jenis obat psikotropika yang sering digunakan secara haram di Indonesia:


1. Zolpidem (Ambien)

2. Diazepam (Valium)

3. Alprazolam (Xanax)

4. Temazepam (Restoril)

5. Carisoprodol (Soma)

6. Clonazepam (Klonopin)

7. Nitrazepam (Mogadon)

8. Bromazepam (Lectopam)

9. Flunitrazepam (Rohypnol)

10. Ketamin (Ketalar) 

11. Fentanil (Sublimaze)

12. Deksametason (Decadron)

13. Efedrin (Marax)

14. Metilfenidat (Ritalin)

15. Fenobarbital (Luminol) 

16. Karbamazepin (Tegretol)

17. Sibutramin (Meridia) 

18. Amfetamin (Adderall) 

19. Metilenoksi amphetamin (Methamphetamine)

20. Psikotropika terlarang lainnya seperti MDMA, GHB, dan Rohypnol. 


Konsumsi obat psikotropika secara berlebihan dan tanpa resep dokter dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan fisik serius. Sebaiknya jangan pernah menggunakan obat-obatan ini secara haram dan selalu berkonsultasi dengan dokter Anda saat ingin menggunakannya untuk tujuan medis.


Efek Samping dan Bahaya Penyalahgunaan Obat Psikotropika


Efek samping obat psikotropika yang paling umum adalah masalah dengan fungsi seksual, penurunan daya ingat, depresi, kecemasan, halusinasi, dan gangguan koordinasi. Bahaya penyalahgunaan obat psikotropika juga termasuk resiko overdosis yang dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian. Penyalahgunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, dan sistem syaraf pusat.

 

Penyalahgunaan obat psikotropika juga dapat membuat Anda rentan terhadap infeksi menular seksual, karena obat-obatan ini akan menghilangkan beberapa respons berfikir dan perawatan yang diperlukan untuk praktik seks aman. Penyalahgunaan obat psikotropika juga dapat menyebabkan seseorang menjadi kecanduan fisik, dimana tubuh mereka secara fisik telah terbiasa untuk mendapatkan tingkat kimia tertentu. Ini biasanya memerlukan pengobatan yang lebih lanjut namun bisa sangat efektif.


Cara Mencegah Penyalahgunaan Obat Psikotropika


Penyalahgunaan obat psikotropika adalah masalah serius di Indonesia. Obat-obatan ini dapat dengan mudah didapatkan dan banyak yang menggunakannya secara haram. Penyalahgunaan obat psikotropika dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada kesehatan, seperti gangguan saraf, penurunan daya ingat, hingga kematian. Oleh karena itu, penting untuk mencegah penyalahgunaan obat psikotropika sejak dini.


Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan obat psikotropika:


1. Mengumpulkan informasi tentang obat-obatan terlarang. Banyak orang tidak mengetahui mana obat-obatan yang boleh digunakan dan mana yang tidak. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang obat-obatan terlarang sebelum menggunakannya.

2. Mendidik

  anak-anak tentang risiko penyalahgunaan obat psikotropika. Orang tua harus memastikan bahwa anak-anaknya memahami risiko yang terkait dengan penyalahgunaan obat psikotropika sejak dini.

3. Monitor penggunaan obat di rumah. Jangan ragu untuk menanyakan kepada anggota keluarga lain tentang apa yang mereka minum, dan stok apa yang ada di rumah.

4. Memperhatikan perubahan perilaku orang lain. Perubahan drastis dalam tingkah laku atau gaya hidup seseorang mungkin merupakan petunjuk bahwa mereka mungkin sedang mengonsumsi obat psikotropika secara haram.

5. Mencegah distribusi dan dampak penyalahgunaan obat psikotropika di lingkungan tempat tinggal Anda. Beritahu  pihak berwenang daerah jika Anda mengetahui bahwa ada kegiatan penyalahgunaan obat psikotropika di lingkungan Anda.


Bahaya Mengkonsumsi Obat Psikotropika


Sebagaimana diketahui, obat psikotropika adalah jenis obat yang dapat menyebabkan efek samping berbahaya pada penggunanya. Efek samping yang paling umum dari penyalahgunaan obat psikotropika adalah gangguan mental dan perilaku abnormal. Konsumsi obat psikotropika juga dapat meningkatkan risiko terjadinya ketergantungan, yang dapat menimbulkan masalah kesehatan fisik dan mental yang serius. Untuk mencegah dampak negatif dari penyalahgunaan obat psikotropika, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan bahaya penyalahgunaan obat-obatan tersebut. 

Selain bahaya mental dan perilaku abnormal, penyalahgunaan obat psikotropika juga dapat menimbulkan masalah kesehatan fisik lainnya. Beberapa efek samping yang terkait dengan konsumsi obat psikotropika adalah tekanan darah tinggi, detak jantung cepat, mual dan muntah, nyeri kepala berkepanjangan, dan gangguan pada ginjal. Penggunaan obat psikotropika juga dapat menyebabkan masalah serotonin—sebuah zat yang bertanggung jawab untuk mengatur mood dan rasa nyaman. Selain itu, risiko serangan jantung pun semakin bertambah ketika mengkonsumsi obat psikotropika.


Apakah Psikotropika Bisa di Dapat Tanpa Resep Dokter


Obat psikotropika adalah obat yang dapat menggerakkan susunan saraf pusat dan dapat digunakan untuk mengobati gangguan mental. Obat ini hanya boleh diberikan oleh dokter dan harus dengan resep. Selain itu, obat ini juga berbahaya jika digunakan secara sembarangan atau tanpa resep dokter. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai penyalahgunaan obat psikotropika di Indonesia. 

Jadi, jawabannya adalah tidak, orang tidak boleh mendapatkan obat psikotropika tanpa resep dokter.


Ada berapakah golongan obat psikotropika?


Obat psikotropika adalah obat yang memiliki efek pada sistem saraf pusat. Obat ini dapat menyebabkan perubahan mood, perilaku, dan sensorium. Golongan obat psikotropika yang umum digunakan di Indonesia adalah golongan sedatif (hipnotik), golongan antipsikotik, dan golongan stimulan. 

Golongan antipsikotik terbagi lagi menjadi dua, yaitu neuroleptik dan antidepresan. Golongan neuroleptik meliputi obat-obat golongan klorpromazin, haloperidol, risperidon, olanzapin, dan lainnya. Di samping itu, golongan sedatif (hipnotik) berisi obat-obat seperti benzodiazepin seperti diazepam, alprazolam dan clonazepam. Stimulant dengan analeptika yang lebih lemah dipasarkan di Indonesia sebagian besar adalah produk bahan aktif psikoaktif dari grup amfetamin dan metabolitnya. 

Jadi, terdapat 3 golongan obat psikotropika yang umum digunakan di Indonesia, yaitu golongan sedatif (hipnotik), golongan antipsikotik, dan golongan stimulan.


Apakah psikotropika narkoba?


Narkoba yang termasuk dalam golongan psikotropika adalah narkoba yang dapat mempengaruhi susunan saraf pusat manusia, sehingga menimbulkan efek tertentu pada perilaku dan kesadaran. Kebanyakan narkoba ini digunakan untuk merusak tubuh dan pikiran manusia, sehingga mereka yang mengonsumsinya akan mengalami gangguan mental dan/atau fisik. Psikotropika narkoba termasuk salah satu jenis narkoba yang paling berbahaya, karena efeknya tidak hanya terbatas pada pengguna saja, tapi juga dapat mempengaruhi orang-orang di sekitarnya.


Efek buruk dari penyalahgunaan obat psikotropika biasanya akan muncul setelah beberapa minggu atau bulan penggunaannya. Penyalahgunaan obat psikotropika akan menyebabkan gangguan mood (seperti kecemasan, ketegangan, perasaan sedih, atau marah), pertumbuhan rambut  abnormal, gangguan tidur berkepanjangan, dan banyak lagi. Bahkan penyalahgunaan obat psikotropika juga dapat menyebabkan gangguan mental akut yang akhirnya akan mengakibatkan kematian.


Kenapa Psikotropika Bisa Sangat Berbahaya


Obat psikotropika adalah obat yang dapat mengubah fungsi susunan saraf pusat (SSP) seseorang. Beberapa di antaranya, seperti penenang atau obat bius, dapat digunakan secara sah oleh dokter. Namun, penyalahgunaan obat psikotropika juga dapat terjadi dan dapat sangat berbahaya bagi si pemakai.


Penyalahgunaan obat psikotropika bisa memberikan efek yang tidak diinginkan, seperti halusinasi, gangguan pendengaran, ketidakmampuan untuk berpikir dengan jernih, penurunan daya ingat, dan bahkan kematian. Bahaya penyalahgunaan obat psikotropika sangat nyata bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai potensi bahaya ini dan menguranginya sebanyak mungkin.


Kesimpulan


Dari segi kimia, penyalahgunaan obat psikotropika dapat berakibat buruk bagi tubuh. Selain itu, penyalahgunaan juga dapat menimbulkan efek samping seperti halusinasi, gangguan pada koordinasi otot, dan kejang-kejang. Konsumsi obat psikotropika yang berlebihan juga dapat menyebabkan overdosis, yang dapat mengakibatkan kematian. 

Selain itu, penyalahgunaan obat psikotropika juga dapat mengakibatkan ketergantungan fisik dan mental. Penggunaan berlebihan juga dapat mengurangi daya ingat seseorang dan mempengaruhi kemampuan untuk berfikir secara logis. Hal ini dapat mengganggu interaksi sosial dan aktivitas kerja harian. Oleh karena itu, penting bagi orang yang rentan terhadap penyalahgunaan obat psikotropika untuk meminta bantuan segera agar mereka dapat hidup sehat.


Sumber: AshefaNews 



Posting Komentar untuk "Mewaspadai Bahaya Penyalahgunaan Obat Psikotropika di Indonesia"