Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pilihan Kata Diistilahkan Dalam Sastra Indonesia Dengan Kata Apa

 Kali ini kita akan menjawab Diksi adalahpilihan kata diistilahkan dalam sastra indonesia dengan kata apa

Jawabannya adalah Penggunaan majas merupakan salah satu ciri khas dalam karya sastra yang digunakan untuk memperindah bahasa dan memberikan efek tertentu pada tulisan. Pemilihan kata atau diksi yang tepat dengan penggunaan majas yang sesuai dapat meningkatkan keindahan dan daya tarik karya sastra. Beberapa jenis majas yang sering digunakan dalam karya sastra antara lain personifikasi, metafora, simile, dan hiperbola. Dalam praktiknya, penggunaan majas juga dapat meningkatkan pemahaman pembaca terhadap isi dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Oleh karena itu, penggunaan majas merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang penulis untuk menghasilkan karya sastra yang berkualitas dan menarik bagi pembaca.

Penjelasan

Pilihan Kata Diistilahkan Dalam Sastra Indonesia Dengan Kata Apa


  1. Majas: Dalam sastra Indonesia, majas dikenal sebagai figur retorika atau gaya bahasa yang digunakan untuk memperkuat atau mempercantik bahasa. Contoh dari majas adalah simile, metafora, personifikasi, hiperbola, dan lain sebagainya.

  2. Kata Konotatif: Kata konotatif adalah kata yang memiliki arti atau makna tambahan di luar makna denotatif atau makna yang sebenarnya. Misalnya, kata "mata" memiliki arti denotatif sebagai organ penglihatan, tetapi juga dapat memiliki makna konotatif seperti "mata yang tajam".

  3. Kata Denotatif: Kata denotatif adalah kata yang memiliki makna atau arti yang spesifik dan tepat sesuai dengan makna yang ada di kamus. Misalnya, kata "meja" memiliki arti denotatif sebagai furnitur untuk menempatkan barang-barang.

  4. Kata Konkret: Kata konkret adalah kata yang dapat diindera dengan indra penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan. Contohnya, kata "bunga" dan "biru" adalah kata konkret.

  5. Kata Abstrak: Kata abstrak adalah kata yang tidak dapat diindera dengan indra manusia dan lebih berhubungan dengan pikiran dan konsep. Contohnya, kata "kebahagiaan" dan "keadilan" adalah kata abstrak.

  6. Kata Konsonan: Kata konsonan adalah kata yang memiliki bunyi konsonan sebagai suku katanya. Contohnya, kata "buku" dan "kunci" adalah kata konsonan.

  7. Kata Vokal: Kata vokal adalah kata yang memiliki bunyi vokal sebagai suku katanya. Contohnya, kata "aku" dan "ibu" adalah kata vokal.

  8. Kata Sinonim: Kata sinonim adalah kata-kata yang memiliki arti yang sama atau mirip dengan kata lainnya. Contohnya, kata "cerdas" dan "pintar" adalah kata sinonim.

  9. Kata Antonim: Kata antonim adalah kata-kata yang memiliki arti yang berlawanan atau bertolak belakang dengan kata lainnya. Contohnya, kata "panas" dan "dingin" adalah kata antonim.

  10. Kata Homonim: Kata homonim adalah kata-kata yang memiliki bunyi dan penulisan yang sama, tetapi memiliki arti yang berbeda. Contohnya, kata "kuda" bisa berarti hewan atau bagian dari sepeda.

  11. Kata Polisemi: Kata polisemi adalah kata-kata yang memiliki lebih dari satu arti atau makna, tetapi masih terkait dengan makna yang sama. Contohnya, kata "jalan" bisa berarti jalanan atau cara untuk melakukan sesuatu.

  12. Kata Onomatope: Kata onomatope adalah kata-kata yang dibuat untuk menirukan bunyi dari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Contohnya, kata "klik" atau "deng" adalah kata onomatope.

  13. Kata Tautologi: Kata tautologi adalah pengulangan kata atau frasa yang memiliki arti yang sama. Contohnya, kata "keluar masuk" atau "kembali lagi" adalah kata tautologi.

  14. Kata Pleonasme: Kata pleonasme adalah pengguna kata-kata yang memiliki informasi yang berlebihan atau tidak perlu, karena informasi tersebut sudah tersirat dalam kata itu sendiri. Contohnya, kata "naik ke atas" atau "keluar dari luar" adalah kata pleonasme.

 
 
  1. Kata Hiperbola: Kata hiperbola adalah majas yang digunakan untuk membesar-besarkan atau melebih-lebihkan suatu hal atau pernyataan. Contohnya, "saya menunggu kamu selamanya" adalah sebuah hiperbola.

  2. Kata Eufemisme: Kata eufemisme adalah penggunaan kata-kata yang lebih halus atau sopan untuk menggantikan kata-kata yang kasar atau tidak sopan. Contohnya, kata "istirahat" digunakan untuk menggantikan kata "mati".

  3. Kata Ironi: Kata ironi adalah penggunaan kata-kata yang memiliki arti kebalikan dengan maksud yang sebenarnya. Contohnya, ketika seseorang yang sangat telat datang ke sebuah pertemuan dan orang lain berkata "wah, datangnya pas banget ya!".

  4. Kata Simbolik: Kata simbolik adalah kata yang digunakan untuk mewakili atau melambangkan suatu hal atau konsep. Contohnya, bendera nasional digunakan sebagai simbol negara.

  5. Kata Metafora: Kata metafora adalah majas yang digunakan untuk membandingkan suatu hal dengan hal lain yang sebenarnya tidak memiliki hubungan langsung. Contohnya, "dia adalah bunga yang sedang mekar" adalah sebuah metafora.

  6. Kata Personifikasi: Kata personifikasi adalah majas yang digunakan untuk memberikan sifat-sifat manusia pada benda atau hewan. Contohnya, "angin berbisik di telingaku" adalah sebuah personifikasi.

  7. Kata Sinestesia: Kata sinestesia adalah penggabungan dua atau lebih indra yang berbeda dalam satu pernyataan. Contohnya, "warna suaranya merah" adalah sebuah sinestesia.

  8. Kata Asosiasi: Kata asosiasi adalah hubungan antara dua hal atau konsep yang memiliki kesamaan dalam pikiran seseorang. Contohnya, "buku" dan "pengetahuan" memiliki asosiasi yang erat.

  9. Kata Aliterasi: Kata aliterasi adalah pengulangan bunyi konsonan pada awal kata dalam suatu rangkaian kata. Contohnya, "Peter Piper picked a peck of pickled peppers" adalah sebuah kalimat aliterasi.

  10. Kata Onomatopeia: Kata onomatopeia adalah kata-kata yang dibuat untuk menirukan bunyi dari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Contohnya, kata "klik" atau "deng" adalah kata onomatopeia.

  11. Kata Anafora: Kata anafora adalah pengulangan kata atau frasa pada awal kalimat atau rangkaian kalimat. Contohnya, "Aku suka kamu. Aku sayang kamu. Aku tidak bisa hidup tanpamu" adalah sebuah contoh anafora.

  12. Kata Epifora: Kata epifora adalah pengulangan kata atau frasa pada akhir kalimat atau rangkaian kalimat. Contohnya, "Saya ingin pergi ke taman. Saya ingin bermain bola. Saya ingin menikmati keindahan alam" adalah sebuah contoh epifora.

  1. Kata Polipote: Kata polipote adalah pengulangan kata atau frasa dalam berbagai bentuk atau variasi. Contohnya, "Dia bisa melompat, lompatan dia sangat jauh, dan kemampuan untuk melompat dia sangat luar biasa" adalah sebuah contoh polipote.

  2. Kata Sinekdok: Kata sinekdok adalah penggunaan bagian dari suatu hal untuk mewakili keseluruhan hal tersebut. Contohnya, kata "kepala" digunakan untuk mewakili seluruh tubuh manusia.

  3. Kata Metonimi: Kata metonimi adalah penggunaan kata-kata yang memiliki hubungan erat dengan suatu hal untuk mewakili hal tersebut. Contohnya, kata "putih" digunakan untuk mewakili bendera Indonesia.

  4. Kata Litotes: Kata litotes adalah penggunaan kata-kata yang mengekspresikan suatu hal dengan cara menghindari pernyataan langsung. Contohnya, "tidak buruk" digunakan untuk mengatakan bahwa sesuatu itu baik.

Jangan lupa kunjungi terus planetsehat.

Posting Komentar untuk "Pilihan Kata Diistilahkan Dalam Sastra Indonesia Dengan Kata Apa"